Rabu, 31 Agustus 2016

Bertumbuh Lewat Persoalan

TEMA : BERTUMBUH LEWAT PERSOALAN
Yakobus 1:12  : Berbahagialah orang yang tidak berbuat salah pada saat ia menghadapi cobaan karena sebagai hadiahnya ia akan memperoleh mahkota  kehidupan yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang mengasihi Dia (FAYH)
Marten Luther : Pencobaan-pencobaanku telah merupakan guruku dalam soal Ketuhanan
Setiap pencobaan adalah kesempatan untuk berbuat baik. Di jalan menuju kedewasaan rohani, pencobaan merupakan kesempatan untuk melakukan hal2 yang benar, walaupun pencobaan merupakan senjata utama iblis untuk menghancurkan anda. Allah ingin mengunakannya untuk mengubah kita dan setiap kali kita memilih untuk berbuat baik, maka kita sedang bertambah mendekati karakter Kristus.
Untuk memahami hal ini, kita harus terlebih dulu mengenali sifat-sifat karakter Yesus. Salah satu gambaran yang ditulis paling singkat dan jelas tentang karakter-Nya ialah buah Roh: Bila Roh Kudus menguasai kehidupan kita, Roh itu akan menghasilkan buah seperti ini di dalam diri kita: kasih sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Bagaimana Roh Kudus menghasilkan kesembilan buah ini di dalam kehidupan kita?
Apakah Dia membuatnya secara instan? Atau apakah kita akan bangun di suatu hari dan tiba-tiba kita sudah memiliki sifat-sifat ini sepenuhnya?. Tidak. Buah selalu menjadi matang secapa perlahan/butuh proses.
Tuhan memakai situasi yang berlawanan dari setiap buah untuk memberi kita sebuah pilihan.
Ex: Kejujuran dibangun dengan mengalahkan godaan untuk bersifaat tidak jujur, kerendahan hati bertumbuh bila kita menolak menjadi sombong, dan ketekunan berkembang setiap kali kita menolak pencobaan untuk menyerah.
BAGAIMANA PENCOBAAN BEKERJA
Iblis telah memakai strategi dan tipuan-tipuan yang sama semenjak penciptaan. Semua pencobaan mengikuti pola yang sama. Itulah sebabnya Paulus berkata, “Kita sangat mengenal rencana-rencana jahatnya”.

Alkitab memberikan sebuah gambaran kepada kita bahwa ada 4 langkah pencobaan yang dipakai iblis baik terhadap Adam dan Hawa maupun terhadap Yesus:
1.      Keinginan
Pencobaan selalu berawal di dalam pikiran kita. Yesus mengatakan: “Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal ini timbul dari dalam dan Yakobus juga memberi tahu kita bahwa ada “banyaknya keinginan jahat yang ada di dalam hati saudara”.
2.      Keraguan
Iblis berusaha membuat kita meragukan apa yang telah Allah firmankan tentang dosa.
Alkitab memperingatkan bahwa “waspadalah! Jangan biarkan pikiran jahat atau keraguan membuatmu berpaling dari Allah yang hidup”.
3.      Tipu Daya
“Bapa segala dusta” Iblis berkata “Kamu tidak akan mati, kamu akan menjadi lebih bijak seperti Allah, Kamu bisa melakukannya dan lolos dengan selamat.
4.      Ketidaktaan
Yakobus memperingatkan kita bahwa “Tetapi orang tergoda kalau ia ditarik dan dipikat oleh keinginannya sendiri yang jahat. Kemudian, kalau keinginan yang jahat itu dituruti, maka lahirlah dosa; dan kalau dosa sudah matang, maka akibatnya ialah kematian. Janganlah kalian tertipu, saudara-saudaraku yang tercinta”
MENGALAHKAN PENCOBAAN
Ada langka-langkah khusus yang perlu kita gunakan untuk mengalahkannya:
1.      Jangan Mau di intimidasi
Dicobai bukanlah sebuah dosa. Yesus dicobai, tetapi Dia tidak pernah berbuat dosa. Pencobaan menjadi dosa bila kita menyerah padanya.  Marten Luther “Anda tidak bisa mencegah burung untuk terbang di atas kepala Anda, tetapi anda bisa mencegah mereka membangun sarang di rambut anda. Begitu juga kita tidak bisa mencegah iblis untuk mengajukan pikiran-pikiran, tetapi kita bisa memilih untuk tidak memikirkannya atau bertindak berdasarkannya.


2.      Kenali pola pencobaan Anda dan bersiaplah menghadapinya.
Ada situasi-situasi tertentu yang membuat kita lebih rentan terhadap pencobaan daripada orang lain. Situasi-situasi unik bagi kelemahan kita dan kita perlu untuk mengetahuinya karena iblis pasti mengenalnya. Iblis sedang berusaha untuk memasukkan kita ke dalam situasi-situasi ini. Petrus memperingatkan “berjaga-jagalah! Iblis siap menerkam dan ia paling ingin menangkapmu selagi kamu lengah”.
Tanyakan pada diri anda sendiri “kapankah saya paling sering dicobai? Hari apakah? Jam berapakah?
Tanyakan dimana saya paling sering dicobai? Di rumah, di tempat kerja, dirumah tetangga. Di tempat olahraga, dll.
Tanyakan juga siapa yang bersamaku ketika aku paling sering dicobai? Teman. Rekan sekerja,
Juga tanyakan bagaimana perasaan saya ketika saya dicobai, senang atau sedih/tertekan, kesepian, khawatir atau sebuah keberhasilan, dll.
Alkitab berulang-ulang menyuruh kita untuk mengantisipasi dan siap menghadapi pencobaan. Nasihat Kitab Amsal: “pikirlah baik2 sebelum berbuat . . . jauhilah yang jahat dan hiduplah dengan jujur, jangan sekali kali menyimpannya dari jalan yang benar
Umat Allah menjauhi yang jahat dan mereka melindungi diri dengan mempersiapkan langkah mereka
3.      Mintalah Pertolongan Allah
Tuhan Yesus berkata: Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Aku
Tuhan sangat peduli dengan pergumulan kita karena Dia menghadapi pencobaan-pencobaan yang sama seperti kita. Dia memahami kelemahan-kelemahan kita, karena Dia mengahadapi pencobaan yang sama dengan yang kita hadapi, hanya Dia tidak berbuat dosa.

KESIMPULAN
Pencobaan-pencobaan membuat kita bergantung kepada Allah. Sama seperti akar bertumbuh makin kuat ketika angin bertiup menerpa sebuah pohon, begitu juga setiap kali Anda menghadapi sebuah pencobaan, Anda lebih serupa  dengan Yesus. Ketika Anda tersandung, yang Anda pasti akan alami, tidaklah fatal. Sebaliknya daripada menyerah, pandanglah pada Allah, harapkan Dia untuk menolong Anda, dan ingatlah akan upah yang sedang menanti Anda: “Apabila orang dicobai dan tetap kuta bertahan, mereka akan berbahagia.


Gambaran Yesus Kristus Adalah Seorang Ayah Yang Baik

     Sebagian orang menggambarkan Tuhan sebagai yang duduk dengan nyaman di takhta-Nya yang jauh, mengatur, cuek, dan sangat tidak tertarik ...